Kamis, 22 November 2018

Pendidikan di Kota Besar Lebih Baik Dibandingkan Pendidikan di Kota Kecil

          Pendidikan saat ini merupakan suatu hal yang penting untuk dilaksanakan. Di Indonesia sendiri pendidikan dimulai sejak usia enam tahun ke atas. Namun di Indonesia pendidikan masih simpang siur antara sekolah negeri di kota – kota besar dengan sekolah negeri di kota – kota kecil. Di kota – kota besar sekolah negeri terlihat sudah bagus, sedangkan di kota – kota kecil banyak sekolah – sekolah yang belum mendapatkan dana untuk perbaikan sekolah.
          Dimulai dengan SDN Bugel, dimana tiga ruang kelas sekolah yang berlokasi di Desa Pasir Limus, Kecamatan Pamarayan sudah mengalami kerusakan selama bertahun – tahun. Bahkan, yang lebih memprihatinkan murid – murid SDN Bugel harus rela untuk melakukan proses belajar mengajar di lingkungan alam terbuka. Hal ini sangat mengganggu sekali jika suatu hari terjadi hujan maka murid – murid tersebut harus berlari menuju ruang kelas yang tidak rusak dan harus berdesak – desak akibat terbatasnya ruangan kelas.
          Selanjutnya Sekolah Dasar Negeri (SDN) Citasuk 2 yang berlokasi di Kampung Wangun, Desa Batukuwung, Kecamatan Padarincang. Sekolah yang telah berdiri sejak tahun 1975 tersebut, saat ini telah banyak mengalami kerusakan seperti : atap yang telah berlubang, ubin yang telah banyak terlepas dari lantai, dan dinding bangunan yang mulai retak. Apabila hal ini terus dibiarkan begitu saja, tentu akan memperburuk kondisi bangunan tersebut. Alangkah baiknya pemerintah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki bangunan sekolah tersebut.
          Basuki Hadimuljono(2018) menegaskan, “telah menyelesaikan pekerjaan pembangunan 21 fasilitas pendidikan yang terdiri dari 1TK/PAUD, 13 Sekolah Dasar (SD), 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 5 Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/K) yang tersebar di Kota Mataram, Lombok utara, Lombok Timur, dan Lombok Barat.”. Hal ini tentu saja membuat kita berasumsi bahwa pemerintah hanya memperdulikan kondisi sekolah – sekolah yang hanya ada di kota – kota besar saja.
          Oleh karena itu, di zaman teknologi saat ini seharusnya informasi mengenai kerusakan sekolah – sekolah negeri dapat langsung tersampaikan kepada pihak berwajib, mengingat sosial media yang ramai digunakan masyarakat dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan perihal kerusakan sekolah tersebut agar dapat segera diselesaikan. Sehingga, tidak ada lagi desas – desus bahwa pemerintahan Indonesia enggan untuk memperbaiki sekolah – sekolah tersebut dengan bantuan dana. Dengan demikian maka, murid – murid yang berada di kota – kota kecil maupun yang berada di kota – kota besar dapat merasakan kenikmatan proses belajar – mengajar tanpa ada gangguan dari segi mana pun.

Daftar Pustaka :

Hasanuddin, Dindin. 2017. Sekolah Rusak, Antara Harapan dan Realita(2). Https://www.kabar-banten.com/ diakses pada 14 November 2018 pukul 20:00.

Yuliandi, Vanni Firdaus. 2018. 21 Fasilitas Pendidikan di Lombok Telah Selesai Diperbaiki. https://news.okezone.com/ diakses pada 20 November 2018 pukul 19:47.

Selasa, 30 Oktober 2018

Pajak dari Masyarakat untuk Masyarakat


Di masa sekarang persaingan dalam mendapatkan suatu pekerjaan semakin ketat. Bahkan banyak lulusan sarjana yang tidak mendapatkan pekerjaan, yang membuat mereka berpikir keras bagaimana caranya untuk mendapatkan suatu pekerjaan. Maka timbul ide – ide baru untuk menciptakan suatu inovasi dalam hal teknologi maupun barang. Tapi agaknya membuat orang lupa untuk membayar pajak, padahal pajak itu penting untuk pemasukan negara. Terutama untuk pemeliharaan lingkungan yang ada di Indonesia, kemudian untuk subsidi pangan dan bahan bakar yang sering didebatkan akhir – akhir ini, membuat kita tidak dibebankan oleh urusan hukum yang berkelit apabila membayar pajak secara rutin, dan yang terpenting untuk pembangunan infrastruktur yang ditujukan untuk kemudahan masyarakat.
Peliharaan lingkungan merupakan suatu kebutuhan penting bagi masyarakat luas, baik untuk yang berada di perkotaan maupun di pedesaan. Seringnya terjadinya bencana alam seperti banjir bisa diakibatkan oleh rusaknya suatu lingkungan seperti parit yang tidak mengalir dengan baik, pohon – pohon yang sudah tidak dapat menyerap air dengan baik, adanya penyumbatan di aliran sungai, dan banyak hal lainnya. Itu semua dapat ditanggulangi dengan memelihara lingkungan dengan baik. Agar lingkungan dapat dipelihara dengan baik maka pengusaha wajib untuk membayar pajak sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh pemerintahan Indonesia. Ketika anda membayar pajak, manfaat yang dirasakan tidak hanya anda sendiri saja tetapi orang – orang di sekitar anda (yang tidak mampu) juga dapat merasakan manfaat dari pajak tersebut.
Subsidi pangan dan bahan bakar sangat membantu untuk golongan masyarakat menengah ke bawah. Tetapi, pada kenyataannya saat ini banyak golongan dari masyarakat menengah ke atas yang tetap menggunakan subsidi tersebut padahal dalam peraturannya sudah jelas bahwa subsidi tersebut hanya untuk golongan masyarakat menengah ke bawah. Kemudian ditambah pengusaha yang suka melalaikan kewajibannya membayar pajak membuat pemerintah sering kali naikkan harga pangan maupun bahan bakar. Namun setelah harga – harga dinaikkan masyarakat mengeluh mengapa harga – harga saat ini pada naik, padahal itu semua terjadi akibat banyaknya pengusaha yang tidak membayar pajak tepat pada waktunya.
Selain untuk keuntungan bersama, membayar pajak tepat pada waktunya juga dapat menguntungkan diri sendiri. Seperti contoh apabila kita membayar pajak tepat pada waktunya maka kita tidak perlu takut jika suatu hari orang perpajakan datang ke perusahaan kita untuk menagih pajak, dan itu juga membuat nama baik kita tetap terjaga. Lalu tidak perlu dipusingkan dengan nilai pajak yang harus dibayarkan, karena itu semua sudah ada perhitungannya dan tidak akan membuat kita rugi.
Infrastruktur yang saat ini sedang banyak dibangun di Indonesia terutama dalam bidang transportasi merupakan suatu langkah yang bagus untuk mengurangi jumlah kemacetan yang ada di Indonesia. Selain dalam bidang transportasi saat ini juga banyak perbaikan bendungan yang jebol akibat tidak kuat menahan arus air yang semakin kuat. Lagi – lagi ini merupakan manfaat dari membayar pajak tepat waktu sehingga negara mendapatkan penghasilan yang cukup untuk membangun infrastruktur yang baik guna kemudahan masyarakat.
Sudah pastilah bahwa pajak tersebut sangat penting untuk kepentingan bersama. Ada yang digunakan untuk pemeliharaan suatu lingkungan, memberikan subsidi pangan dan bahan bakar untuk masyarakat, menghindari segala kemungkinan buruk tidak membayar pajak, dan pembangunan infrastruktur untuk masyarakat Indonesia. Jadi apa yang membuat kita enggan untuk membayar pajak? Padahal kita sudah mengerti dengan membayar pajak akan memberikan keuntungan untuk diri kita juga.

Senin, 03 September 2018

Teman Baruku di Universitas Pembangunan Jaya


Hai teman – teman bertemu lagi dengan saya Ananda Arya Pratama. Jika kemarin saya menceritakan tentang profil dan kisah hidup saya saat ini saya akan menceritakan tentang teman baru saya di Universitas Pembangunan Jaya.

Pada saat itu saat pelajaran Bahasa Indonesia pada hari jumat dosen saya memberikan sebuah games kepada semua murid di kelas tersebut jika ia bertepuk tangan sebanyak 3 kali makanya saya harus berkumpul dengan murid yang lain hingga mencapai 3 orang dan jumlah tepuk tangan dosen tersebut selalu berubah – ubah sesuai ketentuan dosennya pada akhir permainan siapapun orang yang saya pegang harus diajak berkenalan 1 sama lain dan saya berkenalan dengan Alexander Mario dan Evander Naufal Lasmanto. Untuk yang pertama saya akan mencerikan tentang Alex ia tinggal di daerah Ciledug ia sangat menyukai music terlebih ia bisa bermain gitar ia merupakan laki – laki yang memakai kacamata sayapun saat ini juga memakai kacamata. Kemudian saya akan menceritakan tentang Evan saya sebenarnya saya sudah pernah bertemu dengannya sebelumnya saat Prima UPJ 2018 saya dan dia merupakan teman di Kelompok 1 Convergence saya mengenal dia karena saya melihat dia merupakan anak Informatika juga makanya saya ingin mengenalnya. Evan memiliki seorang adik yang masih kecil umurnya belum mencapai 1 tahun. Evan hobby sekali menulis ia bahkan memiliki buku yang ia publikasikan di Google Books yang berjudul “Janji Daun Ivy”.

Saya sangat senang mengenal Evan dan Alex. Terlebih karena saya lebih mengenal Evan terlebih dahulu sejak Prima UPJ 2018 dan tidak mengurangi rasa senang saya berteman dengan Alex juga. Mungkin jika saya tidak masuk ke Universitas Pembangunan Jaya saya tidak akan berteman dengan mereka berdua. Semoga pertemanan kami tetap berjalan seiring berjalannya waktu. Tidak ada kata menyesal sedikit pun saya bergabung dengan Universitas Pembangunan Jaya.

Baik sampai disini dulu cerita saya tentang perkenalan teman baru saya saat saya menjadi mahasiswa di Universitas Pembangunan Jaya. Sampai jumpa di cerita blog saya selanjutnya. Jika ada yang ingin ditanya bisa langsung berkomentar atau ke Google+ saya. Terima Kasih

Profilku


Hai teman - teman. Selamat datang di blog saya. Nama saya Ananda Arya Pratama saya lahir di Jakarta pada tanggal 08 Juli 2000. Pada kesempatan kali ini saya akan memperkenalkan diri saya. Saya berumur 18 tahun, saya memiliki seorang adik yang bernama Khairatun Hisan Chica Mutiara yang saat ini berumur 8 tahun kami hanya 2 bersaudara.

Saya akan menceritakan diri saya saat saya masih tinggal di daerah Karawang. Saya tinggal didaerah Karawang sejak saya berusia 4 tahun saya menjalani TK dan SD disana walaupun hanya sampai kelas 1 semester 1 karena saya harus ikut pindah orang tua ke daerah Wonogiri untuk urusan pekerjaan. Kemudian setelah saya pindah ke Wonogiri saya melanjutkan SD saya di sana sampai kelas 3 SD kemudian saya pindah rumah lagi ke daerah Pondok Jagung Timur di komplek Villa Mutiara Serpong yang menjadi rumah saya saat ini. Saya melanjutkan SD saya disana yang bernama SD Negeri Jelupang 1 saya mendapatkan banyak teman disana dan menjalani kehidupan masa kecil disana. Setiap hari saya dan teman – teman saya pasti bermain entah itu bermain sebuah permainan ataupun hanya sedekar mengobrol. Tetapi, pada malam harinya saya selalu belajar untuk pelajaran esok harinya. Saat masih kelas 3 – 4 SD saya dan teman – teman saya terkadang bermain rental Playstation 2 yang berada tepat di depan komplek kami. Pada malam minggunya itu merupakan puncak kami bermain bersama terkadang kami sampai bisa lupa waktu untuk pulang biasanya kami bermain petak umpat, batu 7, taplak meja, dan lain – lain.

Kemudian saat usia kami mencapai 11 tahun gaya permainan kami pun agak berubah seperti kami sudah mengenal yang namanya warnet. Jadi, kami jika sempat akan pergi ke warnet untuk bermain warnet, jika besoknya libur pada pagi harinya kami pergi bermain warnet terkadang kami berangkat dari pukul 05:00 subuh agar tidak kehabisan tempat di warnet. Tetapi, pada malam harinya kami tetap bermain bersama dikomplek agar kami tetap dekat. Pada saat itu kami belum terlalu mengenal yang namanya handphone jadi jika kami ingin bermain maka kami memanggil satu sama lain di rumahnya untuk mengajak bermain.

Teman – teman saya tidak hanya seumuran dengan saya saja tetapi ada yang lebih tua dari saya dan ada yang lebih muda dari saya. Saat saya kelas 1 SMP saya masuk di SMP Favorit pada saat itu di SMP Negeri 14 Kota Tangerang Selatan, kami masih sering bermain bersama walaupun tidak sesering yang dulu. Ada saat yang paling lucu bagi saya saat hari Raya Idul Fitri saat takbir berkumandang kami pergi mengendarai sepeda mengelilingi komplek, komplek kami dibagi menjadi tahap 1 dan tahap 2 kami mengelilingi tahap 1 lalu ke tahap 2 bagian terlucunya adalah sepeda yang kami gunakan ada tipe BMX yang dibagian depan dan belakang diberi footstep dan kami ada 7 orang jadi, 1 orang yang mengendarai itu adalah yang paling tua, lalu 4 orang dibagian footstep kiri, kanan, depan, dan belakang, 1 orang di bagian stir, dan 1 orang terakhir duduk dibagian besi yang ditengah. Lalu setelah itu kami patungan untuk membeli sepeda panjang yang panjangnya sekitar 5 meter namun, setelah kami beranjak lebih dewasa kami jarang memakai sepeda panjang tersebut dan akhirnya kami jual sepeda panjang tersebut.

Kemudian setelah saya lulus SMP saya melanjutkan di SMK Fadilah mengambil jurusan Multimedia karena saya sangat menyukai hal – hal yang berbau tentang komputer dan saya ingin mengetahui lebih lanjut tentang komputer. Dan pada masa SMK tersebut dimana saya menemukan cinta pertama saya dan menjadi pacar saya hingga saat ini dia adalah Tasya Mafirah Suhendro ia juga merupakan teman saya waktu saya masih SMP kamipun pernah sekelas dan duduk bareng bersama juga pernah tetapi pada saat itu saya tidak memiliki rasa cinta sama sekali mungkin karena waktu itu saya masih kecil dan belum mengerti tentang apa itu cinta. Saya dan pacar saya sejak saat itu selalu bersama karena kami 1 jurusan dan tidak pernah beda kelas sampai saat ini kami juga selalu bersama saat memasuki perkuliahan sama memilih Universitas Pembangunan Jaya begitu pula dia juga tetapi kami memilih fakultas yang berbeda saya memilih Informatika dan ia memilih Arsitektur itu merupakan saat tersulit bagi saya karena biasanya saya selalu bersama dengannya tiba – tiba berpisah dan beda jam kelasnya. Karena saya termasuk orang yang sulit untuk bersosialisasi makanya saya hanya sedikit memiliki teman, semenjak saya berpacaran dengannya saya sering diajari untuk bersosialisasi untuk mencari teman.

Pada saat itu kami sudah jarang sekali bertemu untuk bermain bersama lagi karena kami sudah mengurusi urusan pribadi kami masing – masing. Kami mungkin hanya bertemu 1 kali dalam seminggu pada saat libur sekolah. Itu merupakan masa – masa saat kami jarang bermain satu sama lain lagi, dan perlahan – teman teman saya 1 per 1 pindah rumahnya itu membuat komplek menjadi sangat sepi. Dulunya setiap hari kami bermain setelah pulang sekolah sekarang bertemu saja jarang. Dan sampai saat ini kami jarang bertemu tetapi jika bertemu kami masih sempat untuk bertegur sapa. Walaupun kami sudah tidak bermain bersama seperti dulu lagi tapi ingatan, tawaan, dan kebersamaan kami saat dulu tidak akan aku lupakan sampai kapanpun, dan aku percaya temanku pasti juga akan mengingat kebersamaan kami dulu.

Baiklah. Sampai disini dulu ya para pembaca blog setiaku tentang profil pribadiku dan kebiasaanku saat aku masih kecil. Jika ada yang ingin ditanyakan lebih lebih bisa ke kolom komentar atau ke akun Google+ saya. Sekian Terima Kasih sampai bertemu di tulisan saya selanjutnya.